Ballast bekas lampu neon jangan dibuang karena bisa dimanfaatkan untuk membuat joule thief (pencuri energi). Alat ini bisa menaikkan tegangan.
Ballast (B) bekas lampu neon dengan kapasitas arus 0.33 ampere dan tegangan 220 volt
Relai (R) dengan tegangan 5 volt, pada video adalah relai dengan 8 kaki, tapi relai 5 kaki juga bisa, berfungsi sebagai pemutus arus dari ballast ke negatif.
Dioda (D) 1N4007 mencegah muatan kapasitor berbalik arah kembali menuju ballast.
Kapasitor (C) senilai 100 nano farad, dengan tegangan di atas 220 volt, mengumpulkan tegangan tinggi yang timbul saat relai memutus arus. Medan magnet pada ballast dan koil relai runtuh dan menginduksi tegangan tinggi pada kumparan ballast dan koil relai. Tegangan tinggi ini terhubung serie dengan tegangan suplai dan kapasitor. Sehingga pada kapasitor terkumpul tegangan tinggi hasil induksi ditambah tegangan dari suplai (baterai).
Video YouTube berikut memperlihatkan saat rangkaian ditest.
Rangkaian ini jika disuplai dengan dua buah baterai 9 volt yang tersusun serie sehingga bertegangan 18 volt, mampu menyalakan lampu Philips LED 220 volt dengan daya 4 watt. Harap diperhatikan bahwa tidak semua lampu LED yang bisa menyala dengan tegangan rendah.
Jika disuplai dengan satu buah baterai 9 volt, maka cukup untuk menyalakan 40 buah LED tersusun serie dengan terang.